Pembahasan :
Konsep waktu suhu merupakan salah satu yang berperan dalam
keseimbangan tubuh organisme dengan keadaan waktu suhu di luar tubuh atau
lingkungannya. Suhu merupakan faktor abiotik yang sangat berperan dalam proses
aktvitas, reproduksi, dan kestabilan kondisi suatu organisme. Keadaan suhu
dapat berubah setiap waktu bergantung pada keadaan musim yang ada serta faktor
frekukensi intensitas cahaya matahari yang bersinar. Akan tetapi, konsep waktu
suhu ini sangat erat kaitannya dengan hewan dengan suhu tubuhnya yang mengikuti
suhu lingkungan (poikiloterms). Sedangkan kaitannya faktor suhu untuk hewan
homoikiloterm akan memberikan respon berupa adaptasi tingkah laku untuk tetap
menyesuaikan keadaan suhu di lingkungannya demi kelangsungan hidup organisme
tersebut. Hal ini dikarenakan bahwa pada
hewan homoikilotem menghasilkan panas tubuhnya dan mempertahankan suhunya
dengan sistem metabolisme di dalam tubuhnya sendiri tanpa mengikuti suhu yang
berubah di lingkungannya. Akan tetapi, dalam pembahasan ini lebih ditekankan
dengan kaitan konsep waktu suhu tersebut dengan hewan poikiloterm. Salah satu
kompenen faktor abiotik ini merupakan faktor yang sangat erat kaitannya dengan
keadaan suhu tubuh hewan poikiloterm, salah satunya ulat bulu. Keadaan suhu
tubuh yang selalu mengikuti perubahan terhadap lingkungannya, mengakibatkan
terjadinya fluktuasi suhu tubuh yang selalu berubah. Mengingat, suhu di alam
zaman sekarang tidak stabil dan tidak pada jalur yang tepat seperti dulu
sebelum gencar-gencar terjadinya pemanasan global, mengakibatkan ketidaktentuan
musim yang sudah ada. Maka dari itu, dengan faktor tersebut terjadi fluktuasi
suhu pada tubuh organisme tersebut yang mengikuti suhu lingkungan yang
berfluktuasi tersebut. Keadaan suhu yang ekstrim atau berada di atas standar
minimum mengakibatkan terjadinya perubahan terhadap perilaku ulat bulu, terutam
dalam sistem reproduksi atau perkembangbiakannya khususnya untuk ulat bulu yang
meledak pada tahun 2010-2011 di Probolinggo. Hal ini dikarenakan pada waktu itu
keadaan musim di kota tersebut tidak menentu atau terjadi fluktuasi suhu
menjadi musim penghujan dimana suhunya lebih rendah dan kelembabannya tinggi.
Hal ini mengakibatkan pada sistem metabolisme suhu tubuh ulat tersebut juga
mengalami fluktuasi yang mengakibatkan terjadi peningkatan suhu dari standar
minimum yang menjadi suhu nyaman bagi ulat bulu dalam melakukan
perkembangbiakan. Peledakan ulat bulu tersebut dikarenakan perkembangbiakan dan
pertumbuhan ulat bulu tersebut yang semakin cepat dari normal karena adanya
suhu yang ekstrim tersebut, atau dalam kata lain hewan poikiloterm memerlukan
suhu lingkungan di atas batas suhu minimumnya maka akan semakin singkat waktu
yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang. Maka dari itu dengan adanya faktor
tersebut, terjadi peledakan populasi ulat bulu di kota Probolinggo.
Berdasarkan literature yang ada, Faktor lainnya yang memicu
peledakan ulat bulu tersebut yaitu perubahan ekosistem yang ekstrim pada
agroekosistem mangga. Perubahan tersebut dipicu oleh beberapa hal, yakni musim
hujan yang panjang pada tahun 2010-2011 yang menyebabkan kenaikan kelebaban
udara. suhu yang berfluktuasi berdampak terhadap iklim mikro yang mendukung
perkembangan ulat bulu lebih cepat. selain itu, Abu vulkanik terhadap letusan
Gunung Bromo yang menyebabkan salah satu faktor peledakan ulat bulu juga,
penanaman hanya satu varietas mangga, peralihan fungsi hutan menjadi hutan
produksi, dan penggunaan input kimia seperti pestisida dan pupuk ikut menjadi
pemicu ledakan populasi ulat bulu (Baliadi, Yuliantoro, dkk. 2012)
Berdasarkan uraian diatas, sedikit ulasan tentang adanya
penggunaan bahan kimia (pestisida) juga berpengaruh terhadap resistensi
tubuhnya terhadap pestisida dalam tuuhnya. Hal ini diakarenakan system
metabolismenya yang mampu menyesuaikan dengan bahan kimia tersebut dilain sisi
terjadi fluktuasi suhu yang ekstrim. Dengan demikian, ulat bulu tersebut
semakin resisten terhadap penggunaan pestisida.
{*lebih jeasnya literature dapat dilihat di link jurnal http di bawah dengan literature konsep waktu suhu}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar